Mendidik bagian yang tidak terpisahkan dalam merawat sang buah hati. Orang tua wajib untuk mengetahui dan belajar terlebih dahulu bagaimana pendidikan itu dilaksanakan. Tentu saja, pendidikan yang benar dari orang tua kepada anak tidak terjadi begitu saja. Sama halnya ayah yang bekerja sebagai engineer misalnya, ada pendidikan yang mesti ditempuh agar interaksinya dengan mesin berjalan baik. Apalagi interaksi dengan anak, orang tua harusnya lebih perhatian untuk belajar menjadi orang tua yang punya kemampuan mendidik.
Meski demikian, keberhasilan dalam dunia parenting tidak selalu diukur dari hasilnya. Kita mendengar banyak kisah, bahkan sekaliber Nabi dan Rasul pendidikan yang mereka lakukan terhadap anaknya kadang tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Kita lihat bagaimana Nabi Nuh alaihissalam, seorang Rasul yang mulia juga tidak dapat memastikan anaknya di jalan yang benar.
Allah Taala berfirman,
وَهِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَىٰ نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلَا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ 42 قَالَ سَآوِي إِلَىٰ جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ ۚ قَالَ لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلَّا مَنْ رَحِمَ ۚ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ 43
“Dan Nuh memanggil anaknya, ketika dia (anak itu) berada di tempat yang jauh terpencil, ‘Wahai anakku! naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir.’ Dia (anaknya) menjawab, ‘Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menghidarkan aku dari air bah! (Nuh) berkata, ‘Tidak ada yang melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah yang Maha Penyayang.” Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka dia (anak itu) termasuk orang yang ditenggelamkan’.” (QS. Hud: 42-43)
Apakah Nabi Nuh gagal dalam mendidik anaknya? jawabannya tidak.
Dunia pendidikan anak itu sama prinsipnya dalam aspek-aspek kehidupan kita yang lainnya, ada sisi ikhtiar dan ada sisi tawakkal. Sebagai orangtua, menyempurnakan ikhtiar dalam mendidik anak adalah kewajiban. Untuk hasil, serahkan kepada Allah semata. Tawakal kepada-Nya dengan sepenuh hati.
Lalu bagaimana ikhtiar yang benar dalam syariat Islam dalam mendidik anak-anak kita agar mereka kelak menjadi putra-putri yang shalih/shalihah? Hal ini akan menjadi poin pembahasan tersendiri pada artikel lainnya. Singkatnya, salah satu poin yang penting di-highlight adalah belajar mendidik anak itu adalah pendidikan menjadi orang tua itu sendiri. Dan bahkan dimulai sejak bagaimana kita memilih pasangan, bagaimana kita memilih ayah buat anak-anak kita, bagaimana kita memilihkan ibu yang shalihah buat buah hati kita. Pendidikan anak bagian dari refleksi bagaimana kita sebagai orang tua terus memperbaiki diri, menjadi lebih taat, lebih santun, lebih sabar, lebih bersyukur, dan sebagainya.
Karena mendidikan anak itu sendiri adalah ibadah, maka yang dilihat adalah prosesnya. Bahkan sebelum buah dari pendidikan itu dipanen, orang tua InshaAllah telah mendapatkan ganjarannya dari Allah Taala.
Wallahu’alam
Disusun oleh: Radikal Yuda | Yogyakarta, 18 Januari 2021 Pkl. 4.19 WIB Fajr