Pernah dengar ilmu ushul fiqh? ilmu ini sangatlah penting bagi seorang muslim apalagi thalabul ilmi. Dua hal yang selalu saya ingat tentang pesan Ustadz Aris Munandar -hafizhahullah- bagaimana seseorang bisa menaikkan levelnya dari status awam yaitu dengan menguasai ilmu alat yaitu Bahasa Arab & Ilmu Ushul Fiqh. Mari kita simak.

الأصل : ما يبنى عليه غيره
اللفرع : ما يبنى على غيره
الفقه : معرفة الأحكام الشرعية التي طريقها الاجتهاد

kata pembentuk Ushul Fiqh itu ada dua, yaitu [ الأصل ] yang artinya sesuatu yang menjadi tempat dibangunnya sesuatu yang lain. Kemudian, Syaikh Abdullah bin Shalih al Fauzan yang menulis Kitab Al Waraqat fi Ushuli al-Fiqhi menambahkan faidah tentang kebalikan dari istilah Ushul yaitu al-Far’u [ للفرع ] yang artinya sesuatu yang dibangun di atas yang lain (dibangun di atas fondasi)

Kemudian kata kedua yaitu [ الفقه ] yang artinya ilmu tentang hukum-hukum syariat yang dengan ilmu tersebut menjadi sarana untuk berijtihad.

Sebagaimana tembok di bawahnya ada fondasi dan asas yang tersembunyi di dalam tanah. Di atas fondasi itulah tembok dibangun. Begitu juga dengan pohon, ia berdiri karena ada akarnya di dalam bumi.

Perumpamaan yang indah sekali dalam al-Quran QS. Ibrahim: 24 tentang fondasi dan cabang yang baik.

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ

Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya namcap dalam ke bumi dan cabangnya menjulang tinggi ke langit

Bahasan singkat ini sangat penting bagi kita. Metode belajar ‘dimulai dari dasar’ merupakan tanda seseorang itu ‘serius’ dengan proses belajarnya. Tidak langsung loncat pada bahasan-bahasan yang tinggi, sementara fondasinya belum terbentuk. Bagaimana mungkin rumah akan dibangun dua, tiga, empat lantai, sementara tidak ada fondasi?! Tidak pernah bisa.


**Canberra, 11 Februari 2020
**Dicatat oleh Radikal Yuda

Referensi:
Kitab Al Waraqat fi Ushuli al-Fiqhi, hal.17