قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (QS. An-Nur: 30)

Artikel ini dimulai dari ayat Allah yang mulia tersebut. Mengingatkan kita bahwa perkara menundukkan pandangan ini bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Kita yang hidup di tengah masyarakat yang the way of life nya tertarik oleh kutub western life akan tiap waktu dihadapkan dengan cobaan yang begitu berat ini. Semuanya pada terbuka. Aurat wanita dimana-dimana. Bukan saja yang biasa tampak. Bahkan yang sampe ke ‘akar-akar’ nya yang biasanya di dalam tanah, tak tampak, sekarang diperlihatkan. Tidak sekedar terlihat, malah ditonjolkan. Semakin beratlah perjuangan diri untuk menjaga hati dan pandangan.

Sahabat,

Meski tidak mudah, kita harus berusaha. Memang ibarat kucing yang di depannya disuguhkan ikan asin. Lalu seakan dibilang ke kucingnya, “Eh Cing, ini gue taruh ikan isin di depanlu, awas kalo lu makan ya…” jangankan satu jam, belum aja semenit disikat abis tuh ikan asinnya. Sekarang begitu yang terjadi, “Mata lu yang jorok…”, “Nafsu lu yang ke kegedean” mata yang melihat disalah-salahin. Goblok-goblokin. Maaf deh, kucing emang gak ada akal soalnya.

Padahal harus dua-duanya. Subjeknya berusaha menjaga mata. Yang objeknya tahu diri. Tapi… mereka peduli apa, ya kan? wong shalat aja kagak. Meh disuruh tutup ‘perhiasannya’ lah, gue jadi ga cantik, gak menarik, dong! gitu jawabnya

Soal pandangan yang tiba-tiba melihat, maka sesegera mungkin, sebisa mungkin segera untuk dialihkan. Sebagaimana Sabda Rasul shalallahu alaihi wasallam, dari Jarir bin Abdillah al-Bajali radiyallahu ‘anhu. Ia berkata,

“Aku bertanya kepada Nabi shalallahu alaihi wasallam tentang pandangan yang datang tiba-tiba dan tidak dilakukan dengan sengaja. Beliau memerintahkan aku agar segera memalingkan pandanganku” (HR. Muslim)

Masalah aurat ini memang sudah kayak penyakit mewabah dimana-mana. Atau bahkan ini sudah tidak disadari lagi sebagai suatu penyakit. Mungkin begitu realitanya. Bisa saja.

Sebagaimana pengingat kita semua, simaklah pesan Allah berikut ini

 إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat,”

Sebagaimana juga Allah berfirman,

يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ

Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati” (QS. al-Mukmin:19)

Semoga dengan beratnya usaha yang kita curahkan untuk masalah ini diberikan balasan yang lebih banyak oleh Allah Taala. Karena pada dasarnya balasan itu sesuai dengan usahanya.

Sesuai dengan kaidahnya

مَا كَانَ أَكْثَرُ فِعْلاً كَانَ أَكْثَرُ فَضْلاً

Amalan yang lebih banyak pengorbanan, lebih banyak keutamaan.

Demikian semoga bermanfaat

Disusun oleh:
Radikal Yuda Utama
@Perpustakaan UGM, 03 Januari 2020
Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya

Referensi:

[1] https://tafsirweb.com

[2] https://rumaysho.com/12356-kaedah-fikih-semakin-sulit-dan-banyak-semakin-besar-pahala.html