Belajar agama tidak ada alasan “Nanti saja jika sudah tua.” Kita tidak tahu sampai kapan usia kita kan berakhir. Maka bersiap-siap menghadapi kematian tersebut adalah langkah paling tepat dilakukan.

Jangan menunda lagi untuk berhijrah. Terlebih kepada para pemuda dan pemudi.

Mau sampai kapan begini ?

Membiarkan diri “begini-begini” saja bisa termasuk ke dalam tidak mensyukuri nikmat Allah Taala.

Bukankah setiap anggota badan itu akan dimintai pertanggung jawabannya?

Terlebih pemuda. Godaan untuk “menikmati” dunia sangatlah besar. Dimana-dimana kita menyaksikan aurat tersebar di mana-mana, tempat maksiat terbuka siang dan malam, tempat-tempat yang melalaikan selalu memanggil kita untuk mendekat padanya.

Tapi ingatlah, semua yang “berat” untuk dilakukan dijalan Allah, akan mendapatkan ganjaran yang “berat” pula disisi Allah.

kenapa? ya, karena balasan tersebut sesuai dengan amal yang dilakukan.

Salah satu janji Allah untuk para pemuda yang senantiasa tumbuh dalam ketaatan kepada Allah, akan dinaungi pada hari kiamat dimana hanya ada naungan-Nya saat itu,

Sebagaimana sabda Nabi Shalallahu alaihi wasallam,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
(1) Imam yang adil,
(2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah,
(3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid,
(4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya,
(5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan
(6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta
(7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi tunggu apalagi untuk belajar agama?
Ada alasan apalagi untuk menunda hijrah?

Semoga Allah memberi kita semua hidayah dan taufik-Nya

 

Disusun oleh : Radikal Yuda
Artikel : muslimplus.or.id

______
Daftar Nasihat Harian
Jenis Kelamin (L/P) # Nama # Kota
Contoh: L # Muhammad Ridho # Jakarta
Kirim ke 089620688585

Pastikan nomor tersebut disimpan, agar broadcast tersampaikan.