Perintah bertakwa dan bersiap-siap menyambut hari kiamat

Allah berfirman dalam surat al-hasyr ayat 18-20

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ⑱ وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ⑲ لَا يَسْتَوِي أَصْحَابُ النَّارِ وَأَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۚ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَائِزُونَ⑳

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri, mereka itulah orang-orang yang fasik. Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga, penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung.”

Kita perhatikan bagaimana semangat para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dahulu beramal untuk menggapai surga-Nya Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Mereka berlomba-lomba dalam kebaikan. Berlomba untuk menjadi insan yang paling bertaqwa di sisi Allah mereka melakukan apapun yang mereka contoh dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam meskipun hal itu tidak cocok dengan selera mereka namun mereka mendahulukan Allah dan rasul-Nya ketimbang dirinya, keluarganya dan bahkan hartanya.

 

Berkenaan dengan surat al-Hasyr ayat 18-20 dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwasanya Rasulullah suatu ketika menyemangati para sahabatnya untuk bersedekah beliau bersabda,

“Seseorang dapat bersedekah dengan Dinarnya, dirhamnya, atau dengan 1 sha’ gandum nya 1 sha’ kurmanya”, hingga beliau bersabda, “… walaupun hanya sebelah kurma”

Ketika itu datanglah laki-laki Anshar membawa kantong kurma sampai-sampai tangannya sendiri tak mampu menggenggam kurma tersebut. Lantas kemudian orang-orang pun ikut melakukannya

Maka ketika itu wajah Rasulullah Shalallahu Wassalam berseri-seri. Maka beliau bersabda,

“Barangsiapa yang mencontohkan kebaikan dalam Islam (kebaikan yang ada landasannya) maka dia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikitpun, dan barangsiapa mencontohkan keburukan dalam Islam maka dia akan mendapatkan dosanya dan dosa-dosa orang yang mengikutinya tanpa dikurangi pun” (HR. Ahmad no. 358)

Jadi, firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang mengatakan,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah” adalah perintah untuk bertakwa kepadaNya, yang mencakup pelaksanaan perintah dan menghindari larangan-Nya

Dan firman Allah
وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ

“Dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)”

artinya introspeksi lah diri kalian sebelum kalian di intropeksi dan lihatlah amalan apa yang kalian simpan untuk bekal hari kiamat.

 

Semoga Allah senantiasa membimbing kita dalam jalan ketakwaan dan ketaatan kepada-Nya.

 

Hamba yang mengharap ampunan dari Rabb-Nya

Radikal Yuda
@Pogung Dalangan tercinta