Berbakti kepada kedua orang tua
“TIDAK ada yang lebih tulus mendoakan kita selain daripada doa kedua orang tua”
Perintah berbakti kepada kedua orang tua banyak terdapat dalam al-Quran. Diantaranya dalam QS. an-Nisaa’ ayat 36:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
“Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan *berbuat baiklah kepada kedua orang tua*, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS.An-Nisaa’ : 36)
Bagaimanapun keadaan orang tua kita, maka jasanya tatkala membesarkan kita tak akan pernah terbalaskan. Karena itu berbakti kepada orang tua adalah salah satu amalan yang paling utama.
‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu berkata.
سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: اَلصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا، قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: بِرُّالْوَالِدَيْنِ، قَالَ: قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ
“Aku bertanya kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amal apakah yang paling utama?’ Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya).’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab: ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ Aku bertanya lagi: ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab, ‘Jihad di jalan Allah’ (HR. Bukhari no. 527)
Kita perlu ingat bahwasanya dibalik kesuksesan kita ada doa orang tua yang selalu mengalir. Ada air mata yang senantiasa mendoakan. Ada harapan dan cita-cita agar sang buah hati menjadi anak yang berguna bagi masyarakat dan agamanya.
Sampai-sampai ridhonya Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga bergantung terhadap ridhonya orang tua terhadap anaknya
Sesuai hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, disebutkan:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ، وَسُخْطُ الرَّبِّ فِي سُخْطِ الْوَالِدِ
“Darii ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad (no. 2))
Maka dari itu selayaknya kita sebagai anak haruslah mendoakan kebaikan bagi orang tua kita. Menolong segala kesusahan, membantu segala kebutuhannya dan merawatnya di hari tua serta menyambung silaturahmi dengan teman-teman dekatnya.
Semoga Allah senantiasa mengampuni dosa-dosa kita dan kedua orang tua kita
_____
Disusun oleh: Radikal Yuda
@Pogung Dalangan.
Daftar Nasihat Harian
*Jenis Kelamin (L/P) # Nama # Kota*
Contoh: L # Muhammad Ridho # Jakarta
Kirim ke 089620688585
Pastikan nomor tersebut disimpan, agar broadcast tersampaikan.