# Setiap yang bernyawa akan tiada: “Selamat jalan Huda”

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imran:185)

Kita bersedih karena saudara kita meninggal dunia. Chairul Huda, sosok yang banyak dikagumi oleh rekan dan lawan.

Sebagaimana diberitakan oleh Bola. com Kiper Persela Lamongan ini, Choirul Huda, yang meninggal dunia usai insiden benturan keras dengan rekan setimnya dalam pertandingan yang digelar di Stadion Surajaya, Lamongan, pada Minggu (15/10/2017), langsung dimakamkan pada hari yang sama.

*”Selamat jalan Cak Huda. Kami semua sangat mencintaimu. Dia pemain yang punya dedikasi dan loyalitas tinggi. Kami sangat kehilangan orang yang menjadi panutan di dalam dan di luar lapangan,”*ujar Samsul saat berada di rumah duka.

Choirul Huda membela Persela Lamongan sejak 1999 dan menjadi one man club hingga tutup usia. Kesetiaannya mengawal gawang Laskar Joko Tingkir membuatnya begitu dicintai oleh publik Lamongan dan dianggap menjadi salah satu kiper terbaik yang dimiliki oleh Indonesia.[1]

Namun, tidak sampai di sana. Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi. Hanya abadi, apa apa yang ada di sisi Allah.

ما كان لله أبقي

“Apa-apa yang karena Allah maka akan kekal”

Setiap yang bernyawa pasti akan pergi, pasti akan mati. Kita pun mesti bersiap dengan amal ibadah yang ikhlas kepada Allah Taala.

Dengar syair tentang kematian dan perpisahan ini [2]
سَوْفَ يَمضِي بِنَا مَركبٌ لِلْوَداع

يَسْتَحِثُّ الخُطى والدُّموع الشِّراع

عَالَمٌ لم يــزلْ يَسْتَلِذُّ الْمَتَاع

أنْتُمُ إخْـوَتِي خَيْرُ هَذَا الْمَتَاع

Kita akan diangkut oleh ‘kendaraan perpisahan’ (baca: keranda kematian)
Yang harus diusung dengan langkah kaki dan derasnya air mata kesedihan…
(Meski) dunia terus mengajak untuk menikmati keindahannya
Maka kalianlah sahabat-sahabatku, sebaik-baik keindahannya

آهٍـ يَا إخْوَتِي بُـعدُكم لا يُراد

كيف أنسى أخي كيف يحلو الرقاد

Aaahhh…. Sahabat -sahabatku… Jauhnya kalian tidaklah aku harapkan
Bagaimana kan kulupakan sahabatku, bagaimana pula tidur indah kan kunikmati

دمْعُ عَيْنِي جرَى واستطَالَ السَّوَاد

يا إلَهَ الوَرَى اُلْطُفَنْ بِالعِـبَاد

Linangan air mataku terus mengalir (karenanya), hingga hitamnya garis mata tampak memanjang
Ya Tuhan alam semesta, berilah seluruh hamba-Mu lembutnya kasih sayang

دُنْيَانَا يَالَهَا تَجْرِي مَجْرَى السَّحَاب

وَهْيَ تَسْعَى بِنَا نَحْوَ يَوْمِ الْحِسَاب

Lihatlah dunia kita, ia lari seperti larinya awan
Menyeret kita menuju hari perhitungan

إِخْوَتِي رَدِّدُوا صَوْتَكُم مُسْتَطَاب

لَسْنَا نَرْجُو سِوَى دَعْوَةً لِلصِّحَاب

Sahabat-sahabatku, teruslah dengan suara kalian yg baik (dan penuh berkat)
Kami tidak mengharapkan, melainkan doa (kebaikan) untuk para sahabat kalian

إخوتي عاهِدوا اللهَ فوق السَّمَاء

أن يكونَ لنا في القريبِ لِقاء

Sahabat-sahabatku… berjanjilah kepada Allah yang berada di atas langit
Bahwa kita akan berjumpa dalam waktu dekat

إخوتي عاهِدوا اللهَ فوقَ السماء

أن يَرى كَفَّكم ضارِعًا بالدُّعاء

Sahabat-sahabatku… berjanjilah kepada Allah yg ada di atas langit sana
Untuk melihat tangan kalian, merendah untuk mendoakan kami

 

Mari sesibuk apapun kita dengan dunia ini, akhirat tetaplah menjadi rumah terakhir kita.

[1] Sumber: Bola.com
[2] https://muslim.or.id/21196-harapan-doa-dari-para-sahabat-yang-kan-kutinggalkan.html

__________
Join BC Nasihat WA
Simpan no 089620688585
(Ketik) BC_Nasihat (Kirim ke) nomor tersebut