# Pelan-pelan mematikan: Eh ternyata dia kalo diajak ngobrol, enak juga ya. Anaknya baik.
Bagi pemuda atau pemudi. Pembahasan cinta bukanlah hal asing. Dimasa-masa ini, mungkin mulai ada yang serius mencari pasangan. Tak aneh, jikalau kita saksikan, majelis yang membahas cinta selalu ramai. Beda jauh, dengan majelis-majelis yang mengkaji pokok-pokok agama.
Dimana-dimana hal ini terjadi. Oleh karena itu, kita lihat, Cinta adalah sebuah judul novel terlaris di dunia. Cinta adalah tema film terbaik yang pernah ada. Cinta pula, adalah penggerak semangat menggapai asa dan cita-cita.
Cinta itu menggalaukan. Benar? Tusukan panah cinta, tak ubah beracunnya seperti sengat binatang berbisa, atau bahkan lebih mengenaskan lagi.
Terlebih lagi, kisah dua hati yang tertambat cinta. Rusak sudah. Teralihkan sudah. Jalar maksiat merasuk perlahan merusak akal sehat. Tak peduli seseorang itu bajingan, ahlu maksiat, awam, atau bahkan seorang alim sekalipun. Cinta bagai anak panah yang melesat lebih cepat dari kesigapan seseorang dalam menjaga hatinya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﻣِﻦْ ﻧَﺎﻗِﺼَﺎﺕِ ﻋَﻘْﻞٍ ﻭَﺩِﻳﻦٍ ﺃَﺫْﻫَﺐَ ﻟِﻠُﺐِّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﺍﻟْﺤَﺎﺯِﻡِ ﻣِﻦْ ﺇِﺣْﺪَﺍﻛُﻦَّ
“Tidaklah aku pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya sehingga dapat menghilangkankan akal laki-laki yang teguh, selain salah satu di antara kalian, wahai wanita.” (HR. Bukhari no. 304)
Mungkin ada yang berkata, “Ah, biasalah. Teman kampus, teman satu grup laporan… ga ada rasa apa-apa…” Pelan-pelan. Eh, ternyata terselip pula kagum dan puji. Anaknya baik juga ya. Enak kalo ngobrol sama dia. Pelan-pelan, mematikan.
Rasululullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,
ﻳَﺎ ﻣَﻌْﺸَﺮَ ﺍﻟﺸَّﺒَﺎﺏِ، ﻣَﻦِ ﺍﺳْﺘَﻄَﺎﻉَ ﻣِﻨْﻜُﻢُ ﺍﻟْﺒَﺎﺀَﺓَ ﻓَﻠْﻴَﺘَﺰَﻭَّﺝْ، ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﺃَﻏَﺾُّ ﻟِﻠْﺒَﺼَﺮِ
ﻭَﺃَﺣْﺼَﻦُ ﻟِﻠْﻔَﺮْﺝِ، ﻭَﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻊْ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟﺼَّﻮْﻡِ، ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻟَﻪُ ﻭِﺟَﺎﺀٌ
“Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian yang mempunyai kemampuan untuk menikah, hendaklah ia menikah. Sesungguhnya menikah itu dapat menahan pandangan mata dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa diantara kalian yang belum mampu menikah, maka hendaklah ia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu benteng (peredam syahwat).” (HR. Bukhari)
Ada pembahasan masalah. Ada pula solusinya. Maka cobalah. Semoga Allah menjaga kita dari fitnah yang berbahaya ini.
Abaikan dulu soal mencari cinta, jika memang belum dekat waktunya. Sibukkan diri dengan aktivitas dan agenda yang bermanfaat. Sehingga waktu bergulir, mengalihkan. Perbaiki diri dengan belajar. Mulai belajar dengan sistematika yang benar. Mulai dari perkara-perkara yang paling dasar. Jangan sedikit-sedikit galau. Sedikit-sedikit cinta. Sedikit-sedikit. Lupakan.
Wallahu’alam
Artikel: *muslimplus.or.id*
__________
Join BC Nasihat WA
Simpan no 089620688585
(Ketik) BC_Nasihat (Kirim ke) nomor tersebut