# Jangan ingin dimengerti terus, jadilah dia yang coba untuk mengerti
Terkadang kita berfikir, “Ini orang ngapain sih, ga penting banget…” sebelum lebih lanjut dan bertanya mengapa. Menganggap apa yang orang kerjakan tidak penting dan yang kita kerjakan jauh lebih penting. Pokoknya saya dulu, saya lagi, saya terus. Seakan tidak ada yang lebih penting ketimbang urusan kita pribadi. Akhirnya muncul sikap remeh.
Sedihnya, gara-gara anggap remeh, gara-gara terlalu egois dengan kepentingan pribadi kita bersikap abai dan tidak bertanggung jawab terhadap amanah yang pernah kita ambil.
Kadang kita menemukan, seorang pegawai yang sedikit-sedikit izin. Sedikit-sedikit ingin dimaklumi. Atau bahkan termasuk kita. Kita mencari-cari alasan untuk tidak hadir rapat, cari-cari kegiatan agar ada alasan “Afwan, jadwal saya bentrok..” dan mungkin saking ingin menghindar, kita berbohong, meskipun berbohong kecil-kecilan. “Aku ada urusan di luar, maaf ya…” eh taunya cuman keluar beli bensin. Betul sih, kalimatnya ga bohong. Tapi sikapnya, menunjukkan seseorang yang ga bertanggung jawab.
Thalhah bin Musharrif berkata:
لا تكثر الاعتذار إلى أخيك، أخاف أن يبلغ بك الكذب.
“Jangan banyak meminta pemakluman dari saudaramu. Aku khawatir kamu akan melakukan kedustaan.”(Hilyatul Auliyā, 5/17)
Catatan penting bagi kita, siapapun kita, lulusan apapun kita, sikap amanah menjadi lebih berharga dari itu semua. Apakah kita mengira, saat Rasulullah menjaga barang2 orang kafir jahiliyah ketika itu dengan amanah, beliau katakan “Ah, gak penting…” Begitu mulianya akhlak Rasulullah, beliau tidak mengatakan, “Pas ada perlu aja minta tolong, pas saya dakwahkan Islam kalian nolak…” tapi itulah kekuatan dari sikap. Berdakwah dengan karakter yang amanah, membuat siapapun akhirnya luluh.
Bagaimana dengan kita? Yang kerja cari muka, yang kerja tidak amanah? Yang inginnya selalu dimengerti?
Sikap dan akhlak adalah media dakwah dimanapun. Meski kita belum hafal dalil atau hafal al-Quran, namun cukup dengan akhlak yang baik, lingkungan sekitar akan memberikan penilaian sendiri.
Tentang sikap amanah ini Allah Taala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menunaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberikan pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (QS. An-Nisa : 58)
Penyusun: Radikal Yuda Utama
Di selesaikam @Airport Adisucipto Yk
__________
Join BC Nasihat WA
Simpan no 089620688585
(Ketik) BC_Nasihat (Kirim ke) nomor tersebut