# Membangun romantisme keluarga dengan shalat malam

Yang namanya romantisme itu dirasakan oleh hati dan tak perlu orang lain tahu. Sebagian kita masih hobi dan ngebet banget, majang foto mesra bareng pasangan di berbagai media publik, khususnya media sosial. Seakan hendak mengatakan, “Ini lho keluarga kita, bahagiakan?!” Dan kemudian berfikir seakan tak ada yang lebih bahagia dari mereka saja. Serasa facebook milik berdua. Seakan instagram sudah dibooking untuk dua orang saja.

Sayangnya, terkadang itu semua palsu.

Ada satu tips yang sangat baik untuk kita lakukan. Khususnya bagi kita yang telah berkeluarga, yaitu mengajarkan diri, pasangan dan anak-anak untuk terbiasa shalat malam. Membangun kemesraan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Mendidik anak-anak untuk tegar melawan hawa nafsu mereka. Belajar untuk teguh berdiri di tengah kantuk yang melanda.

Ibadah kepada Allah dalam kondisi yang sulit sebab diangkatnya derajat kemuliaan seseorang. Terlebih lagi kepada orang, ayah ibu. Betapa besar keutamaan jikalau mendidik anak-anak terbiasa shalat malam. Jika kebiasaan tersebut terus terbawa hingga ia dewasa, bayangkan pahala yang bisa diperoleh.  Karena memang tidak mudah untuk membiasakannya, oleh karena itu kita harus saling tolong-menolong.  Sebagaimana firman Allah Taala:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa…” (QS. Al-Maa-idah: 2).

Ketika Ayah, Ibu dan anak sama-sama berjuang untuk bangun malam akan muncul ikatan emosional dan romantisme keluarga yang sangat hangat, dan sangat kuat. Tali iman akan mengikat rasa cinta karena Allah dalam setiap anggota keluarga kita. Tidakkah kita menginginkan setiap keluarga kita tumbuh dewasa  di atas ketakwaan kepada Allah?

Lakukan dan cobalah. Karena pada malam hari itu merupakan salah satu waktu dimana doa akan dikabulkan Allah Taala. Sebagaimana Rasulullah  bersabda:

إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً، لاَ يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنَ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ.

‘Sesungguhnya di malam hari terdapat suatu waktu, yang apabila seorang muslim memohon kepada Allah kebaikan dunia dan akhirat bertepatan dengan waktu itu, Allah pasti mengabulkannya dan waktu itu ada di setiap malam.’ (HR. Muslim no. 757).

InsyaAllah dengan niat  ikhlas setiap amal berat akan terasa ringan dilakukan. Allah akan memberikan kemudahaan dalam setiap kesulitan hamba. Hamba yang senantiasa berusaha mendekatkan dirinya kepada Allah dengan amal-amal sunnah, terlebih amal sunnah yang utama, maka  cinta Allah akan semakin besar padanya.

Dan sekiranya antara rencana dan aktualnya berbeda, ternyata sulit sekali bangun, atau tertidur padahal sudah berniat bangun untuk shalat malam, maka seseorang tersebut akan tetap dicatatkan kebaikan baginya atas niatnya tersebut.

Rasulullah bersabda:

مَنْ أَتَى فِرَاشَهُ، وَهُوَ يَنْوِي أَنْ يَقُوْمَ يُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ، فَغَلَبَهُ النَّوْمُ حَتَّى يُصْبِحَ، كُتِبَ لَهُ مَا نَوَى، وَكَانَ نَوْمُهُ صَدَقَةً مِنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ.

“Barangsiapa yang naik ke atas ranjangnya sedang ia telah berniat untuk bangun melakukan shalat di malam hari, namun ia tertidur hingga waktu Shubuh, maka ditulis baginya pahala apa yang ia niatkan dan tidurnya itu adalah sedekah dari Rabb-nya.”(HR. An-Nasa’i no. 1786)

Semoga bermanfaat.

 

Penyusun : Radikal Yuda

@Pogung Dalangan

Artikel: muslimplus.or.id