# Meski hidup bersama siang dan malam, belum jaminan hidayah kan datang

 

Pernah jatuh cinta? gimana rasanya?

Cinta takkan terdefinisi. Karena jika ada seseorang yang berusaha mendefinisikan cinta, maka ia hanya akan membatasi makna cinta itu sendiri.

Banyak orang dengan cinta ia  mencari sosok wanita. Begitu pula sebaliknya. Namun ada pula mereka yang mendapatkan wanitanya terlebih dahulu, baru kemudian tumbuhlah cinta.

Wanita shalihah pun berharap mendapatkan lelaki shalih. Lelaki shalih juga berharap mendapatkan wanita shalihah. keduanya saling berharap. Tapi akankah terwujud?

Terkadang karena dasar itulah kemudian sesorang tergerak hatinya untuk berhijrah. Tentu saja niat yang kurang benar. Sehingga niatnya untuk menjadi shalih semata untuk mendapatkan wanita shalihah. Tapi tahukan kita? keshalihan itu tidak selalu dipertemukan dengan wanita yang shalihah.

Perhatikan firman Allah dalam surat at-Tahrim ayat 10

ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلاً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا اِمْرَأَةَ نُوحٍ وَاِمْرَأَةَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا ‏عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئاً وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ ‏

“Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. keduanya berada di bawah pengawasan dua orang yang  shalih di antara hamba-hamba Kami, lalu kedua istri itu berkhianat kepada suaminya, maka kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah, dan dikatakan (kepada keduanya), “Masuklah ke Neraka bersama orang-orang yang masuk (Neraka)”

Dalam tafsir ibnu katsir dijelaskan bahwasanya, “keduanya berada di bawah pengawasan dua orang yang  shalih di antara hamba-hamba Kami” yaitu kedua wanita itu adalah istri dari orang yang shalih, saling menemani siang dan malam, yang memberi makan kedua wanita tersebut, bercampur di malam harinya, dan bergaul dengan sangat akrab.

Apa yang terjadi?

“…lalu kedua istri itu berkhianat kepada suaminya” maksudnya setelah hidup satu atap, bergaul dengan sangat akrab tapi hal itu tidak membuat istri-istri tersebut membenarkan risalah yang dibawa oleh Nuh dan Luth.

Pelajaran bagi kita bahwasanya tidak menutup kemungkinan tatkala ada lelaki shalih namun istrinya merupakan seseorang yang khianat.

Oleh karena itu, bangunlah cinta karena Allah dalam setiap langkah hijrah kita. Sembari berdoa agar siapapun kita, dianugerahi teman sehidup semati yang menambah ketaatan dan mendorong kita untuk semakin bertakwa kepada Allah Taala.

 

Penyusun : Radikal Yuda

artikel : muslimpus.or.id

@Pogung Dalangan