# Ujian dan rintangan adalah pendidikan bagi jiwa yang hebat
Kesulitan-kesulitan yang melanda jiwa akan mendorong lahirnya potensi yang luar biasa. Musibah dan ujian yang kadang melanda akan mengeluarkan energi-energi yang tersembunyi selama ini.
Terkadang seseorang bergumam, “Ternyata saya mampu ya…” bahkan ia pun merasa ternyata ujian yang ia hadapi bisa ia lewati. Ya, tentu saja. Karena setiap ujian, musibah dan cobaan yang dialami seseorang di antara kita telah sesuai ukurannya. Tidak terlalu berat. Tidak pula terlalu ringan. Semuanya terjadi atas izin Allah. Allah Taala berfirman :
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ٦٤:١١
“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali denga izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.” (QS. At Taghabun:11)
Sadarnya seseorang bahwa apa yang ia hadapi datangnya dari Allah. Maka akan lebih terkontrol jiwanya. Akan jauh dari sikap frustasi dan depresi. Berbeda dengan orang-orang yang tak mempunyai sandaran. Akhirnya, tak sedikit bunuh diri adalah jalan lintas yang dianggap paling cepat menyelesaikan masalah.
Kita saksikan, tempaan hidup yang berat telah melahirkan pemimpin-pemimpin hebat. Begitu pula Nabi kita yang mulia, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Sejak kecil ia telah menjadi yatim piatu. Hidup tanpa ayah dan Ibu. Juga terlatih mengembalakan ternak dan sebagainya.
Rasulullah bersabda suatu ketika ditanya oleh sahabatnya,
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً قَالَ الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ
“Ya Rasulullah! Siapakah yang paling berat ujiannya?” Beliau menjawab, “Para Nabi kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya” (HR. Tirmidzi no. 2398)
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allâh mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya. (HR. Tirmidzi no. 2396)
Penyusun: Radikal Yuda
__________
Join BC Nasihat WA
Simpan no 089620688585
(Ketik) BC_Nasihat (Kirim ke) nomor tersebut