# Mencari cela agar dapat melemparkan kesalahan pada orang lain
Tak perlu mencari kekurangan orang lain untuk membenarkan diri kita. Tak perlu pula malu untuk mengoreksi kesalahan yang kita perbuat. Menarik kembali ucapan kita yang keliru, lebih baik daripada bersikukuh karena takut marwah menjadi runtuh.
Terkadang dengan mundur satu langkah, membuat skup langit yang dipandang jadi lebih luas.
Salah ya salah. Namun tak perlu menyalahkan orang lain. Teror karena nama kita menjadi jelek, tak mesti memperbolehkan kita melemparkan kesalahan kepada orang lain.
Tutupilah aib siapapun. Sebagaimana kita ingin pula demikian. Apabila kita senang diperlakukan baik, maka begitu pula saudara kita. Sebagaimana hadits Rasulullah.
عَنْ أَبِيْ حَمْزَةَ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ خَادِمِ رَسُوْل الله عَنْ النَّبِي قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik, khadim (pembantu) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau berkata, “Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya”. (HR. Bukhari)
Dalam hadits yang lain disebutkan pula
لاَيُؤْمِنُ مَنْ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ
Tidak sempurna iman seseorang, yang tetangganya tidak aman dari kejahilannya (gangguannya). (HR. Bukhari)
Dan hendaknya kita sesama kaum muslimin saling memberikan maaf. Meski berat dan terkadang “Gak rela”. Allah Taala berfirman,
فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءُُ
Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik. (QS.Al Baqarah:178)
Penyusun: Radikal Yuda
_______
Join BC Nasihat WA :
(Ketik) BC_Nasihat (Kirim ke) 089620688585