Siapa lagi yang segan dengan Islam? siapapula yang masih menaruh hormat kepada seorang Muslim? orang-orang telah menganggap Islam dengan sebelah mata. Kenapa? ya karena sebab mereka sendiri. Saudara, wibawa Islam telah luntur. Karena orang Islam sendiri telah mulai berpaling dari apa yang diajarkan oleh Rasulullah. Berpaling dari hidup secara Islami. Orang-orang lebih senang dengan glamor dan hedonisme dunia.

Tidak kah kita mengingat bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

«يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا». فَقَالَ قَائِلٌ: وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: «بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ. وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».

“Akan datang suatu masa di mana musuh-musuh (bersatu-padu dan) berlomba-lomba untuk memerangi kalian. Sebagaimana berebutnya orang-orang yang sedang menyantap makanan di atas nampan”. Salah seorang sahabat bertanya, “Apakah karena saat itu jumlah kami sedikit?”. Beliau menjawab, “Justru saat itu kalian banyak, namun kalian bagaikan buih di lautan. Allah akan membuang rasa takut mereka kepada kalian, dan akan memasukkan wahn di dalam hati kalian.

“Apakah wahn itu wahai Rasul?” tanya salah satu sahabat.

Beliau menjawab, “Cinta dunia dan Takut mati”  (HR. Imam Abu Dawud dari Tsauban dan dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani).

Saudaraku, betapa pun dunia akan anda kejar, ia pun akan habis. Dalam waktu singkat dunia ini akan lenyap. Bahkan sebelum anda mendapatkan dunia yang anda kejar itu, ajal telah mendahului anda. Atau minimal anda mendapatkannya di usia-usia tua anda. Anggap saja 45 tahun anda mendapatkan dunia seutuhnya, sedang ajal anda 55 tahun. Bayangkan betapa ruginya, 45 tahun umur anda habis untuk mengejar dunia, dan hanya 10 tahun tersisa waktu untuk menikmatinya. Tentu sebuah perbandingan yang tidak adil.

Jauhkan hati ini dari hiruk pikuk dunia. Dunia adalah sarana menuju kebahagiaan akhirat. Dan jalan menuju akhirat itu penuh dengan batu terjal. Berat. Keras. dan Menyakitkan. Sehingga, barangsiapa yang lebih memilih kebahagiaan dunia saat ini, maka akan hilang darinya kebahagiaan akhirat.