Setiap manusia berjalan di atas kehidupannya masing-masing. Namun, tetap saja kehidupan orang lain akan berpengaruh padanya. Hidup bersama orang-orang fasik dan zalim, maka terikut pula ia dalam arus gelap tersebut. Sekalipun maksiat dan dosa tak dapat dihindari, tapi usaha untuk kembali dan bertaubat adalah langkah yang mesti dilakukan. Ibarat tak gading yang tak retak, begitu pula manusia, tak ada yang tidak berdosa. Dan sebaik-baik pendosa adalah mereka yang bertaubat kepada Allah Taala
Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).
Saudara, jangan sekali-kali berputus asa dari rahmat Allah. Merasa dosamu terlampau berat dan seakan telah tertutup jalan untuk kembali. Jangan berputus asa, sekalipun engkau terjatuh berulang-ulang kali.
Yang pasti. Berusahalah untuk bertaubat dengan tulus. Mengikhlaskan hati, dan benar-benar menaruh niat untuk tidak mengulangi. Merasa bersalah dan menyesal terhadap perbuatan dosa kita tersebut. Semoga Allah menerima taubat kita. Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya.” (QS. At Tahrim: 8)
Saudara, bersegeralah kepada ampunan Allah. Jangan lemparkan dirimu pada kegaulauan dan kehancuran. Hanya kepada Allah segala urusan manusia akan dikembalikan. Begitu pula dirimu, akan dikembalikan kepada-Nya. Segala dosa kan dipertanggungjawabkan. Segala amal kan ditimbang. Taubat hanyalah harapan tak sampai jika kematian telah meregang.
/radikal yuda
@Yogyakarta –meja belajar- di bawah rintikan hujan, 26 Maret 2017