Sabar bukan sekedar menahan diri atas musibah dan ujian. Bukan sekedar menyeka air mata tatkala kehilangan. Bukan pula sekedar melebarkan senyum tatkala hati serasa berguncang.
Sabar…. memang berat. Tidak sedikit pribadi-pribadi tangguh jatuh ke jurang, karena sabar pada diri telah hilang.
Diantara bentuk sabar pula, kita menyimpan kebaikan-kebaikan. Memilih untuk tidak diketahui publik merupakan tantangan setelah beramal. Di lain sisi, ekspos diri dihadapan publik turut pula mengundang rasa hasad dari orang.
Tatkala memang hal itu terjadi, bersabarlah. Pertama, tahanlah diri dari dorongan untuk semakin dikenal. Kedua, kuatkan kesabaran. Seiring waktu, kesabaran tersebut akan meluluhkan tebing kedengkian. Saat api hasad yang datang kehabisan mangsa, maka saat itupula ia api tersebut akan memakan dirinya sendiri.
Tak perlu digubris. Cukup dengan bersabar. Ia akan selesai sendiri pada waktunya.
_______________
Radikal Yuda, Jan 16th 2017 @Jl. Diponegoro – Pekanbaru.