nature-backgrounds-flowers-3

Risiko banyak bergaul dengan manusia tentunya anda akan menghadapi berbagai karakter manusia, melihat watak orang-orang yang berbeda. Ada yang dapat menyejukkan hati. Adapula yang membuat kita jengkel jika berlama-lama dengannya. Orang yang baik adalah orang yang dapat bergaul dengan baik dan bisa memberikan pengaruh baiknya. Berteman dengan sosok yang tempramental, ia dapat sabar dan bahkan bisa menularkan kesabarannya kepada orang tersebut.

Sebaik-baiknya teman untuk bergaul, tentu saja adalah orang-orang yang selalu mengingatkan kita untuk taat kepada Allah. Menasihati kita akan takwa. Terus memotivasi untuk berbuat baik, dan mencegah kita tatkala hendak berbuat maksiat. Jika bertemu dengan orang-orang seperti ini , maka pertahankanlah selalu .

Lantas, apakah kita akan selalu bertemu dengan orang-orang baik? Tentu saja tidak. Jikalau bertemu dengan orang-orang yang dzalim dan fasik, dimana perlakukannya, sikapnya, cara bergaulnya membuat kita terkadang jengkel dan merasa tidak nyaman, maka hal yang perlu kita lakukan adalah memotivasi diri untuk terus bersabar. Tunjukkan sikap lembut dan baik kepadanya selalu.  Kita ingat bagaimana Rasulullah terus berdakwah kepada kaumnya ditengah berbagai celaan dan cacian, padahal beliau adalah sosok terpercaya akan akhlak yang baik.

Sebagaimana Allah berfirman,

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” (QS. Al-Kahfi: 28)

Selain itu, untuk menguatkan kesabaran kita, maka teruslah introspeksi diri, bisa jadi ujian teman yang jahat, musibah berupa lingkungan yang buruk, anda serasa di cerca, dicela, dan disakiti, ingatlah bisa jadi hal tersebut akibat dari dosa-dosa yang kita yang lalu.

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka itu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuura: 30).

Terkahir kita perlu mengingat bahwa muslim itu tidak pernah dibenci karena Akhlak, tapi mereka dibenci oleh dakwah yang mereka bawa. So, jikalau sempat-sempatnya kita tidak disukai oleh akhlak kita, maka perbanyak rehat dan instropeksi diri,  pastinya ada sesuatu yang tidak tepat pada diri kita.

Wallahu’alam

 

Oleh : Radikal Yuda Utama

@Pekanbaru, ditengah sejuknya rintik-rintik hujan,  27 Rabiul Awwal 1437 H