IMG_1399

“Orang miskin itu bukanlah mereka yang berkeliling minta-minta kepada orang lain agar diberikan sesuap atau dua suap makanan dan satu-dua butir kurma.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, (kalau begitu) siapa yang dimaksud dengan orang miskin itu?” beliau menjawab, “Mereka adalah orang yang hidupnya tidak bercukupan, dan dia tidak punya kepandaian untuk itu, lalu dia diberi sedekah (zakat) dan mereka tidak mau minta-minta sesuatu pun kepada orang lain” (Hadits Shahih, HR. Bukhari no.1479)
Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam juga bersabda,
“Orang yang miskin itu bukanlah orang yang berharap agar diberi satu atau dua butir kurma dan sesuap atau dua suap makanan. Orang miskin itu adalah orang yang menjaga kehormatan dirinya. Bacalah firman Allah jika kalian mau, “… Dan mereka tidak minta-minta secara paksa kepada orang lain…’ (QS. Al-Baqarah 273)” (Hadits Shahih, HR. Bukhari no. 4539)
Saudara, fakir dan miskin merupakan orang yang membutuhkan. Mereka tidak memiliki apa-apa yang dibutuhkannya. Fakir jika diucapkan secara terpisah maka ia mencakup miskin. Demikian pula sebaliknya. Namun jika digabung, maka definisi fakir adalah orang yang membutuhkan sedangkan miskin adalah orang yang hina dan lemah.
Sebagai seorang mukmin kita diperintahkan untuk saling mengasihi, terkhususnya kepada fakir miskin. Berkasih sayang dengan harta, tenaga, maupun dengan akhlak kita.
Jangan menunggu kaya untuk bersedekah. Karena melatih diri sangat perlu dilakukan, terlebih dalam kondisi yang sulit. Dalam keadaan lapang bersedekah itu sih biasa. Namun, tatkala sempit, namun terus bersedekah itu baru menantang.
Saudara, terkadang kita harus jeli melihat kondisi lingkungan. Menjadi pribadi yang sensitif itu perlu. Karena tidak banyak pula mereka yang fakir miskin tapi dengan sangat rapat menutupi kefakiran mereka tersebut. Menjaga kehormatan diri. Mereka menjauhkan diri dari minta-minta. Seringkali kita luput dari mereka ini. Tapi ketahuilah, seorang fakir miskin yang tidak mau minta-minta inilah yang lebih afdhal untuk kita kasihani.
Hal ini pun menjadi pelajaran bagi kita, bahwa bagaimana pun sulitnya kehidupan ini, maka pertama kali yang harus lakukan adalah bergantung sekuatnya kepada tali Allah. Jika meminta, maka mintalah kepada Allah. Karena merendahkan diri dihadapan Allah akan semakin mengangkat derajat seseorang, sebaliknya merendahkan diri kepada manusia akan semakin menghinakan seseorang.

Artikel : Muslimplus.or.id
Penyusun : Radikal Yuda Utama

Sumber:
Dikembangkan dari Buku Kiat-kiat Islam menghadapi kemiskinan oleh Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawaz