Mencari getaran-getaran di dalam hatiku ketika ‘bersamanya’.
Oh adakah hatiku bergetar?
Aku telisik lebih jauh ke dalam..

Alhamdulillah,
Alhmadulillah, ada getaran itu.
Getaran yang selalu kurindukan.
Getaran yang disemogakan selalu ada bila disebut nama-Nya.
Alhamdulillah, masih bergetar hatiku.

Karena aku khawatir dan takut, bila kemaksiatanku akan membuat hatiku kaku, tak lagi bergetar ketika disebut nama-Nya, membaca kalam-Nya, atau diperdengarkan kalam-Nya.
Astaghfirullah..

Duh, menitik air mataku teringat ada yang melecehkan kalam-Nya.

Ini kitabku, kitab kami.
Namun dihina.
Ini kalam Rabbku.
Namun banyak yang tak suka.

Sobatku sayang,
Bagaimana hatimu?
Semoga engkau merasakan getaran iman ketika disebut nama-Nya, ketika membaca kalam-Nya, atau ketika diperdengarkan ayat-Nya..

Rasakan getaran bukti keimanan itu bagaikan gemuruh di dalam dada, kerinduan jiwa dan kepasrahan hamba.

Orang yang beriman itu bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.

Semoga hatimu masih bergetar, sobatku sayang..

‘Fwan,
Bāakallāhu fīkunna..
Uhibbukunna fīLLāh..

7 Muharram 1438
ditulis seiring mengeringnya air mata
Penulis:Hanif Fakhrunnisa
www.muslimplus.or.id