Berjalan diatas koridor syariat-Nya tunduk dan patuh tetap didalamnya merupakan suatu hal yang indah.
Hati akan merasa tenteram tak ada lagi satu kata yang namanya khianat.
sebagai tanda keteguhan, dengan erat hati ini selalu memegang amanat demi amanat.
Tidak asal apalagi melantur didalam setiap mengayunkan langkah kaki.
Menapaki setiap jengka cahaya Ridho-Nya.
Tak ada sesuatu apapun yang ku inginkan melainkan mengharap wajah-Nya.
Tak ada kata episode penutup untuk segalanya melainkan pulang dengan membawa persiapan.
Menjual diri ini hanya untuk-Nya.
Mempersembahkan denyut nadi, hembusan nafas dan gerak-gerik untuk-Nya.
Sekali pun itu harus dibayar oleh cucuran darah.
Sebagai lambang cinta abadi dan janji suci.
Karena yakinlah jauh disana ada negri abadi yaitu akhirat.
Adapun negri yang kita pijak saat ini, entah besok lusa akan kita tinggalkan.
Teruslah berjalan diatasnya walau terkadang ada duri atau batu yang selalu menghalangi setiap ayunan langkah.
Bertahan lah, bertahan lah, bertahan lah, rasa sakit itu tidak lama, hanya sekejap saja.
Teruslah tetap didalam ketaatan-Nya, Beribadahlah tanpa lelah dan lalai.
Hingga kita pulang kembali ke sisi-Nya.
– Jember, asrama kampus. 26 Oktober 2016.
Penulis: Fitra Aryasandi
Artikel: muslimplus.or.id