Sebagaimana Oksigen, Allah telah menyediakan untuk para hamba-hamba-Nya. Jika kita butuh dan menginginkannya kita hanya tinggal menghirupnya. Akan tetapi tidak perlu untuk menjadi orang yang serakah. Kita hanya membutuhkan secukupnya saja adapun sisanya biarlah menjadi hak orang lain.
Ada hadits nabi yang membuat kita tersontak dan bangun dari tidak sadar. Yang membuat kita menyetujui akan hal itu.
Rasullulah shallallahu alaihi wassalam bersabda:
“Barangsiapa bangun dipagi hari dan hanya dunia yang dipikirkannya, sehingga seolah-olah dia tidak melihat Allah dalam dirinya. Maka Allah akan menanamkan empat penyakit:
1- kebingungan yang tiada putus.
2- kesibukan yang tiada berujung.
3- kebutuhan yang tiada terpenuhi.
4- khayalan yang tidak berujung.”
Fenoma nyata yang terjadi saat ini, ketika seseorang yang baru terbangun dari tidur lelapnya yang pertama kali ia pegang adalah handphone.
Memeriksa ada pemberitahuan dari sosial media, melihat ada panggilan masuk atau tidak. Membaca pesan masuk, memeriksa like, komentar dan share di Facebook.
Atau saat pertma kali kita membuka mata, yang pertama diingat, tugas kampus, tumpukan dokumen yang belum selesai digarap atau urusan-urusan yang berkaitan dengan kehidupan dunia.
Tidak terbesit difikirkan ini yang pertama kali harus diingat adalah Dia yang mampu menghidupkan dan mematikan kita. Tak sempat kah lisan ini memuja dan memuji seraya mensyukuri nikmat yang telah Dia berikan.
Atau lupa untuk mengucapkan “Alhamdulillah” padahal saat kita terbangun sari lelapnya tidur semua anggota badan kita masih berfungsi semua dengan baik. Tapi sayang kita lupa akan soal itu.
Dunia ini kah yang membuat segalanya menjadi lupa?
– Jember, ruang kuliah menanti dosen datang. 16 Oktober 2016.
Penulis: Fitra Aryasandi
Artikel: muslimplus.or.id