Di saat mencoba untuk memperhatikan dibilang kepo, terus disaat engga diperhatikan bilangnya engga perhatian.
Disaat mencoba untuk care dibilang sok lebay, kalo engga care di bilangnya abay.
Disaat memberi arahan dengan sangat detail, terus malah dibilang rempong.pas engga detail di bilangnya dangkal.
Menyampaikan sesuatu dari hati dengan penuh khidmat dibilang curhat, terus saat menyampaikan apa adanya dibilang tak bermakna.
Memilah dan milih kata terbaik dalam menuangkan didalam tulisan dibilang sedang galau, giliran menuangkan tulisan tanpa diksi dibilang alay.
Memegang teguh dengan keyakinan yang benar adanya dibilang keras kepala, disaat goncang dibilang sedang labil.
Ketika memberi sebuah untaian nasihat indah malah menyalahkan, ketika semuanya terdiam dibilangnya engga ada kepedulian.
Hobinya menjadi seorang kritikus, tapi engga ada satupun karya yang pernah ia lukiskan.
Nikmatilah hidup dimasa kekinian ini, ketika mereka mengatakan ini dan itu. Cukup untuk terus berjalan dan jangan pernah menoleh ke belakang apalagi membuka telinga.
Teruslah berkarya, jangan menyerah kalo hanya dibilang ini dan itu. Maju terus pantang mundur.
– Jember, menikmati secangkir kopi ditemani sunyi. 12 Oktober 2016.
Penulis: Fitra Aryasandi
Artikel: muslimplus.or.id