Bagi anak-anak pencinta alam atau mereka yang memiliki hobi traveling, mereka pasti tau apa saja yang hendak dibutuhkan dan persiapan apa saja yang akan dilakukan. Contoh simpelnya orang yang akan mengadakan ekspedisi naik gunung. Dia tau apa saja yang akan dipersiapkan, seperti tenda, logistik yang cukup, jaket, sarung tangan, penutup kepala, sepatu.

Itu baru ekspedisi sederhana, bagaimana jika persiapannya tidak matang. Maka resiko besar yang akan didapat. Bisa kehabisan makanan, tercengkram oleh dinginnya udara, kaki keram, tikaman binatang buas dan lain sebagainya.

Pastinya para ekspedisi tidak akan main-main dalam mempersiapkan semuanya, dia dengan segenap kemampuannya akan berusaha sebisa mungkin memaksimalkan semuanya.

Itu baru didunia, bagaimana dengan ekspedisi panjang nun jauh itu. Ekspedisi menuju negri akhirat. Jelas persiapannya harus lebih serius dan serius lagi. Tidak bisa main-main.

Persiapannya harus jauh lebih matang. Bagaimana caranya? Dengan cara mengumpulkan bekal sebanyak-banyak. Mengerjakan amal sholeh. Memperbanyak dzikir dan selalu meminta ampunan atas segala dosa yang telah dilakukan baik itu yang disadari atau tidak.

Perlu diingat kembali, bahwa dunia ini hanyalah tempat istirahat sejenak, dan yang namanya istirahat tidak memakan waktu lama atau terus menerus bersantai-santai. Bukan seperti itu, tapi waktu yang pendek itu digunakan untuk menarik nafas panjang sebagai bekal melanjutkan perjalanan.

Hidup didunia itu tidak abadi, karena setelah ini kita akan melakukan ekspedisi panjang ke negri akhirat.

Oleh karenanya persiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi semuanya.

Ingat! Kita akan melakukan ekspedisi panjang menuju negri akhirat.

Penulis: Fitra Aryasandi
Artikel: muslimplus.or.id