Ada diantara anak muda yang rela mengejar cintanya sampe kemana pun ia pergi, padahal belum tentu juga yang dikejarnya itu peka, ada yang sampe mengorbankan waktunya, tenaganya, hartanya dan kehormatannya.
Padahal kalo dia sedikit mau mendengar petuah bijak, yang dikejar mati-matian atau bahkan tewas-tewasan itu engga ngasih apa pun. Lebih ngerinya lagi senang diawal merana diakhir istilah kerennya habis manis sepah dibuang.
Udah yang diputusinnya sakit, nyesek, perih. Cintanya selama ini dikhianati.
Masalahnya orang yang jatuh cinta itu ngeyel, nasihat udah dikasih disangka sok suci, suruh putusin aja bilangnya engga punya perasaan.
Heiii. Ini bukan sandiwara sinetron yang diakhiri dengan kisah cinta manis.
Ingat! selama Dzat pemberi cinta diabaikan, dijadikan ke nomor setelah angka satu, syariat-syariat-Nya diremehkan, terus pengen mendapatkan kebahagian didunia dan akhirat.
Itu sama saja mimpi disiang bolong, lebih baik cuci muka sana.
Punya keinginan buat masuk surga tapi perintah yang diberikan engga pernah dipenuhi, sama halnya pengen meraih kebahagian tapi jalanya bermaksit.
Huuuft imposible.
Ingat cinta itu Penciptanya Allah, jadi taati aturan-aturan Allah, baru bisa mendapatkan cinta.
Pengennya cinta yang abadi tapi yang Maha Abadinya saja diabaikan.
Penulis: Fitra Aryasandi
Artikel: muslimplus.or.id