Pembahasan cinta seolah tak ada habisnya, banyak bait-bait syair, puisi, dan tulisan-tulisan lainnya menggali mengenai cinta sejati, tapi sayang tak ada satu pun yang mampu mengartikannya.
Banyak dari manusia pun yang tak bosan-bosannya membahas apa itu cinta sejati, akan tetapi kebanyakan yang mereka fahami terlalu sempit, sebatas cinta dunia, entah itu cinta kepada kekasih atau lainnya.
Akibatnya cinta itu justru akan sesakan dada, bikin galau dan derai air mata, padahal kalo kita mau menyelami lebih jauh, makna cinta itu amat luas.
Cinta sejati pertama ialah cinta kepada Allah, Inilah cinta yang paling tinggi diatas cinta, cinta seorang hamba kepada sang pencipta, sebuah cinta yang membedakan antara muslim dan non muslim, dengan ikrar bahwa tiada illah yang berhak diibadahi selain-Nya sebagai bukti, dan mentaati semua syariat yang telah ditetapkan-Nya sebagai pengorban.
Cinta yang didalamnya tak ada pengkhianatan, setiap pengorban yang dipersembahkan menjadi pundi-pundi kebaikan, setiap cinta yang diperjuangkan menjadi kemenangan.
Kemudian cinta kepada Rasul, menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada sang pencipta, harus mencintainya melebihi kecintaan kepada seluruh manusia yang ada, baik orang tua kita, sahabat kita, bahkan diri kita sendiri.
Sabdanya:
Tidak sempurna keimanan seseorang diantara kalian hingga ia lebih mencintai aku daripada orangtuanya, anaknya dan manusia semuanya. [HR Bukhori]
Yang terakhir cinta kepada sesama makhluk, cinta kepada sesama merupakan hal alamiah, yang dirasakan setiap manusia, tetapi kecintaan kepada sesama harus karena Allah tidak keluar dari koridor-koridor syariat-Nya, serta menjadikan sarana untuk menggapai cinta kepada Sang Pemberi cinta.
Lebih dari itu berikanlah cinta kepada sesama sewajarnya tidak terlalu berlebihan.
Sabdanya:
Cintailah kekasih mu sewajarnya, karena bisa jadi suatu saat ia akan menjadi seorang yang paling engkau benci, dan bencilah orang yang kau beci sewajarnya, karena bisa jadi suatu saat ia akan menjadi kekasihmu (orang yang paling engkau cintai)` [HR Tirmidzi]
Sekarang tinggal kamu yang nentuin, diantara tiga itu, mana cinta sejatimu.
Penulis: Fitra Aryasandi
Artikel: muslimplus.net