Meniti jalan kebaikan membutuhkan kesabaran. Semangat yang berkobar tak boleh redup atau padam. Rasa malas yang singgah, atau tekad yang melemah tak boleh dibiarkan berkelanjutan.

Beramal dengan IKHLAS adalah kekuatan yang tak terkalahkan. Kesadaran bahwa kebaikan akan berbuah pahala menyisipkan SEMANGAT ditengah kebosanan.

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ

“Dan barang siapa yang mentaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, dan orang-orang yang mati syahid” (QS. An Nisa: 69)

Teman-teman yang BAIK; kehadirannya membangkitkan tekad dan kebersamaannya mengobarkan semangat. Allah Ta’ala berfirman

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

“Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini” (QS. Al Kahfi: 28)

Bersabarlah dan bersabarlah. Jangan tinggalkan kebersamaan dengan orang-orang yang taat. Ketika muncul keinginan untuk meninggalkan taat, cukup sampaikan kepada diri ini “relakah engkau MATI berlimang maksiat dan jauh dari taat?”

Penulis : Muhammad Abu Rivai
Artikel : muslimplus.net

Broadcast BBM 57705B89 / WA 082284224158