“Kamu sih enak, dikasih hidayah sama Allah, aku gak dikasih hidayah nih, makanya aku gak kayak kamu” (obrolan ibu-ibu) “Iya aku nanti aja pakai jilbab sepanjang itu, tunggu dapet hidayah dulu” (obrolan mbak-mbak) “Kalo mau jadi orang baik itu kudu dapet hidayah dulu, kalo belum dikasih hidayah untuk jadi baik, aku kudu piye?” (obrolan mas-mas)

Seringkali ada obrolan seputaran hidayah di antara ibu-ibu, mbak-mbak, mas-mas, dan bapak-bapak juga. Hidayah itu apa sih? Hidayah itu petunjuk. Dari siapa? Dari Allah. “Maka jika datang kepadamu petunjuk daripadaKu, lalu barangsiapa yang mengikut petunjukKu, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka”. (Q.S. Taha : 123)

Petunjuk itu memang datangnya dari Allah. Benar sekali. Tapi selain itu, Allah juga menurunkan Al-Qur’an untuk kita pelajari serta menciptakan akal untuk kita berpikir dan membedakan mana yang benar mana yang salah. Kita diberikan bekal kok di dunia ini. Allah itu maha adil kan. Memberikan porsi yang sama untuk semua yang diciptakanNya.

Jadi seorang manusia juga harus berusaha untuk mendapatkan petunjuk itu lalu mengerjakannya sesuai ketentuan yang benar. Caranya gimana? Salah satu caranya yaitu dengan Be-la-jar. Belajar apa? Belajar agama pastinya. “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus” (Q.S. Al-Isra :9). Harus? Iya. Harus. Kudu. Mesti. Karena, ketika kita mempelajari agama dengan benar, paham ilmunya, mengerti isinya, kita bisa lebih ikhlas melakukan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang. Karena kita tau itu baik untuk kita, maka akan mudah untuk melakukannya. Jadi, tau dulu ilmunya. Kalo gak tau? Ya dicari tau.

Itu salah satu caranya. Cara lain? Berdoa. Berdoa kepada Allah agar selalu diberikan petunjuk. Agar selalu mengarahkan hati kita kepada jalan yang benar. Agar hati kita tidak buta dan jauh dari Allah. Gak pernah memohon petunjuk kepada Allah. Gak pernah sholat gimana dong? Susah dong ya. Padahal ketika sholat kita berulang kali meminta petunjuk kepada Allah loh. “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Q.S. Al-Fatihah :6). Surah Al-Fatihah dibaca berulang-ulang kali dalam satu hari. Rugi besar kalo ditinggalin.

Cara lain lagi? Bisa juga berkumpul dengan teman-teman yang sholeh. Teman ini pengaruhnya cukup besar. Teman yang baik akan memberikan nasehat baik kepada teman lainnya. Kalo ada temen yang baik, hobi ngingetin, jangan tinggalin, tetep tempelin, teman seperti itu berharga sekali. Seriusan.

Jadi, jangan cuma punya cita-cita berubah jadi baik, tapi dibarengi dengan usaha nyata untuk perubahan itu. Jangan cuma ngeliat orang baik, terus berkhayal dan bilang “pengen dapet hidayah juga”, tapi lakukan sesuatu untuk menjadi seperti itu, secepatnya, sekarang juga, gak pake tunda. Semangat menjemput hidayah!

Penulis : Rizky Amalia
Artikel : www.muslimplus.net

Pengen dapet tulisan kece, remaja banget, dan bikin hati sejuk? Yuk gabung bersama kami di BBM 57705B89 atau WA 082284224158

Muslim Plus, Media Muslim Muda Indonesia