Pernah ngerasa cemas dan khawatir gak? Khawatir karena apa? Khawatir gak dapet nilai bagus, khawatir gak dapet kerjaan, khawatir gak dapet pencapaian hidup sesuai target atau khawatir gak dapet jodoh sesuai keinginan? Wkwk. Apapun penyebabnya, rasanya sama. Sama-sama khawatir. Semua orang pasti pernah dong ya ngerasa khawatir. Justru aneh kalo ada orang yang gak pernah ngerasa khawatir.

Kekhawatiran itu ada yang normal ada yang tidak. Dalam ilmu kedokteran jiwa, kekhawatiran yang berlebihan termasuk suatu gangguan, yang disebut anxiety disorder, yaitu ketika rasa cemas dan khawatir sampai mengganggu jalannya aktivitas sehari-hari, sampai gak bisa tidur dan menimbulkan gejala-gejala tertentu.

Sebenarnya apa yang mencetuskan munculnya rasa cemas dan khawatir dalam hati-hati kita? Coba kita pikirkan dulu. Kenapa kita ngerasa cemas? Apakah karena usaha yang kita lakukan belum maksimal? Bisa jadi. Atau doa-doa kita kurang maksimal? Atau karena kita yang terlalu berharap dan cuma pengen apapun itu hasilnya harus sesuai keinginan kita?

Munculnya rasa cemas dan khawatir sangat erat dengan level iman kita. Mungkin kita belum sepenuhnya menyerahkan segala sesuatu kepada Allah. Kita terlalu mengandalkan kemampuan diri sendiri. Kita masih bergantung kepada makhluk yang lemah. Kita masih takut menghadapi manusia, padahal yang menggerakkan hati manusia itu ya Allah. Kita masih menyimpan sifat-sifat serakah, sombong, mau menang sendiri, egois berlebihan, dan merasa tidak boleh ada yang lebih pintar, lebih cerdas, lebih sukses, lebih lebih lebih dari kita.

Ketika melakukan sebuah pekerjaan, sebuah pencapaian, sebuah target, apapun bentuknya, tugas kita hanyalah dua, yaitu berusaha dan berdoa. Klise? Mungkin iya. Tapi memang hanya itulah tugas kita. Berusaha dan berdoa. Usaha dan doa itu juga berbeda-beda. Usaha yang biasa aja atau usaha diatas rata-rata. Begitu juga dengan berdoa. Berdoa biasa-biasa saja atau berdoa dengan sungguh-sungguh di sepertiga malam. Itu pilihan kita masing-masing. Setelah itu dilakukan, ya sudah, tugas kita selesai. Sisanya, serahkan kepada Dzat yang paling pengertian kepada kita. Siapa lagi kalo bukan Allah. Yang paling penting lagi, apapun yang kita lakukan jangan lupa berdoa kepada Allah.

“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari kesusahan dan kesedihan, dan aku berlindung kepada Mu dari kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung kepada Mu dari ketakutan dan kebakhilan, dan aku berlindung kepada Mu dari lilitan hutang dan penindasan orang.” (HR. Abu Dawud 4/353)

Yuk latihan ngurangin cemas dan khawatir, mendingan energi untuk cemas dan khawatirnya dipake untuk ngerjain kerjaan produktif lain. Yuk banyak bersyukur dan tawakal kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Penulis : Rizky Amalia
Artikel : www.muslimplus.net

Pengen dapet tulisan kece, remaja banget, dan bikin hati sejuk? Yuk gabung bersama kami di 57705B89 atau WA 082284224158

Muslim Plus, Media Muslim Muda Indonesia