# Menjaga Lisan

Sebagian kaum hawa ketika diajak bicara, lawan bicaranya ngomong sedikit, responnya bisa panjang luar biasa. Lawan bicaranya ngomong 20 kata, responnya bisa sampai 50 kata. “Perasaan cuma nanya ini doang, jawabannya panjang bener mbak.” Mungkin makhluk berjenis laki-laki sering mengalami ini ya. Hmm. Baca dulu yuk penjelasannya.

Jika dibandingkan dengan kaum lelaki, wanita adalah makhluk yang lebih banyak berbicara. Coba perhatikan, dalam sehari jumlah kata yang dikeluarkan oleh wanita jauh lebih banyak daripada laki-laki. Menurut penelitian, hal ini disebabkan karena jumlah protein forkhead box P2 (FOXP2) pada wanita lebih banyak daripada laki-laki. Protein ini berperan untuk pengaturan berbicara dan berbahasa. Oke. Sekarang kita gak membahas masalah genetik ataupun biomolekuler mengenai protein ini.

Poin pentingnya yaitu, untuk saudariku sesama muslimah, kita memang diciptakan seperti ini dan kita harus bersyukur. Karena semuanya ada hikmahnya kan. Misalnya, omelan ibu-ibu dirumah. Hmm. Selama omelannya positif itu bermanfaat kan. Contoh ni, nyuruh anaknya mandi, belajar, ngingetin ini, ngingetin itu, dan lain-lain. Nah, yang mesti kita fokusin disini adalah, jangan sampai kata- kata yang teramat banyak itu tanpa disadari menjadi kata-kata yang tidak bermanfaat atau parahnya justru menyakiti banyak hati manusia.

“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu kata yang Allah ridhai dalam keadaan tidak terpikirkan oleh benaknya, tidak terbayang akibatnya, dan tidak menyangka kata tersebut berakibat sesuatu, ternyata dengan kata tersebut Allah mengangkatnya beberapa derajat. Dan sungguh seorang hamba mengucapkan suatu kata yang Allah murkai dalam keadaan tidak terpikirkan oleh benaknya, tidak terbayang akibatnya, dan tidak menyangka kata tersebut berakibat sesuatu ternyata karenanya Allah melemparkannya ke dalam neraka Jahannam.” (HR. Al-Bukhari no. 6478)

Coba kita perhatikan hadits diatas ya muslimah cantik, kita terkadang ringan sekali mengeluarkan kata-kata sehari-hari, gak pake mikir, keluar begitu saja, ntah itu kita sadari atau tidak, kita bergunjing, kita mencela, membicarakan orang lain, atau membicarakan sesuatu yang kosong, yang sebenarnya kurang berguna. Padahal sudah jelas sekali setiap kata yang keluar pasti akan dicatat tanpa terkecuali. “Tidak ada satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan di dekatnya ada malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS.Qaf: 18)

Jadi, mari sama-sama kita evaluasi diri agar lisan kita tidak menjerumuskan kita ke dalam kebinasaan. Mari kita berpikir dulu sebelum berbicara, agar kata-kata yang keluar bisa tersaring. Gapapa deh ribet pake mikir dulu. Mari kita usahakan, mulai dari hari ini, menit ini, detik ini, dari kita sendiri.

Penulis : Rizky Amalia
Artikel : www.muslimplus.net

Pengen dapet tulisan kece, remaja banget, dan bikin hati sejuk? Yuk gabung bersama kami di 57705B89 atau 082284224158

Muslim Plus, Media Muslim Muda Indonesia 😊