Terkadang kita harus menjauhi hiruk-pikuk dunia untuk mendapatkan ketentraman. Terus-terus bergaul dengan manusia terkadang membuat kita jenuh dan bosan. Kita perlu membawa diri dan hati pada tenangnya senja. Sesekali perlu pula kita bertanya, “langkah kita telah sampai dimana?”
Sudahkah kita berubah menjadi seseorang yang lebih baik ataukah anda yang dulu dan anda yang sekarang sama saja, atau bahkan berubah menjadi sosok yang kian berlumur dosa dan kemaksiatan?
Evaluasilah apa yang telah kita perbuat hari ini? dan apa pula rencana kita di hari esok? Hidup akan selalu berubah. Tinggal kita memilih, jalan kanan atau jalan kiri.
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa” (Qs. Asy-syams:19)
Taatlah kepada Allah. Ambillah kendali kemudi hidup anda, mari kembali dan bertaubat kepada-Nya.
Apa yang kita tunggu,
Bukankah kita telah melihat nyata ajal?
Bukankah kita yakin, adanya adzab kubur?
Bukankah kita tidak lagi melihat sahabat yang dulu kita saling bercanda?
Bukankah kita pun telah keriputnya kulit?
bukankah usia anda terus berkurang?
Jalan untuk menjadi pribadi yang lebih baik tentu akan lebih terjal dari jalan untuk menjadi seorang bajingan. Memang begitulah, jalan-jalan kebaikan akan senantiasa diliputi dengan duri-duri kehidupan yang menuntut kita untuk senantiasa sabar.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…” (Qs. Ar-Ra’d :11)
Penyusun : Radikal Yuda Utama
@MPD, 2 safar 1437 H