Bersih pangkal sehat. Yah, begitu juga dengan hati dan jiwa manusia. Ketika hati bersih dari kotoran riya, ujub, sum’ah dan keluarga-keluarganya, maka hati akan menjadi sehat. Hati harus selalu dibersihkan dari debu dan jelaga yang mengotori ruangan serta kaca penutupnya. Hati yang bersih adalah awal kesuksesan dan sumber keberuntungan.

Allah ta’ala berfirman

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى

“Sungguh beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman)” QS. Al-A’la: 14

Di dalam ayat yang lain Allah berfirman

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا

“Sungguh beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu” QS. Asy-Syams: 9

Salafush shalih sebelum kita memiliki perhatian yang sangat besar terhadap kesucian jiwa. Mereka selalu mengiringi ibadah-ibadah lahir dengan amalan-amalan batin. Tidak sampai disitu, mereka juga menyibukkan diri untuk menulis kitab-kitab yang khusus membahas tentang tazkiyatun nufus.

Selain menyempurnakan akhlak, nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga diutus untuk menyucikan hati. Allah menjelaskan hal ini dalam firman-Nya

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ

Sungguh Allah telah memberikan karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan ayat-ayat Allah kepada mereka dan membersihkan (jiwa) mereka. (QS. Ali Imran 164)

Membersihkan hati adalah hal yang sangat penting. Bahkan, manusia terbaik pun masih meminta hal ini dalam untaian doanya… Rasulullah mengajarkan kita untuk berdoa…

اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا

“Ya Allah ya Tuhanku, berikanlah ketakwaan kepada jiwaku, sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik Dzat yang dapat mensucikannya, Engkaulah yang menguasai dan yang menjaganya.” (HR. Muslim)

Semoga kita bisa mengamalkannya untuk mendapatkan kesucian jiwa… Amiin…

Diary Muslim Plus, Minggu 18 Okt 2015
Penulis : Muhammad Abu Rivai

Referensi :
1. Madarijus Salikin Karya Ibnul Qayyim
2. Ma’alim Fis Suluk Wa Tazkiyatun Nufus Karya DR Abdul Aziz
3. At Tibyan Fi Aqsaamil Qur’an