Hati yang sehat adalah idaman semua insan. Namun demikian, tidak semua bisa mendapatkan. Nafsu yang kerap kali menggoda, membuat hati kotor ternoda. Hari ini dibersihkan, esoknya sudah tidak karuan. Disebutkan dalam Al-Qur’an
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Yusuf: 53)
Semua kita merasakan demikian karena itulah hakikat kehidupan. Ada ujian dan cobaan untuk membedakan hamba pilihan.
Allah ta’ala berfirman “Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalannya” (QS. Al-Mulk: 2)
Memiliki hati yang sehat bukanlah suatu kebetulan. Namun, kesucian hati adalah pilihan yang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Iya, berjuang melawan hawa nafsu dan berkorban di setiap waktu.
Allah ta’ala berfirman
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا * وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwa itu dan sungguh rugi orang yang mengotorinya. (QS. Asy-Syams: 9-10)
Tapi, manusia adalah makhluk lemah yang tidak berdaya. Hari ini istiqomah, tapi entahlah… bisa kah mati dengan husnul khotimah? Detik ini masih taat, tapi nanti… masihkah bersih tanpa maksiat?
Sahabat Muslim Plus, itulah masalah kita semua. Oleh karena itu, kita butuh bantuan untuk menahan godaan dan gangguan setan. Itulah bantuan Ar-Rahman.
Allah ta’ala berfirman
وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَى مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu yang bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. An-Nur: 21)
Ketika kita menginginkan kesucian hati, mulailah berdoa dan meminta kepada-Nya. Sadarlah bahwa kita adalah hamba Allah yang membutuhkan taufik dan pertolongan-Nya. Berdoalah dan mulailah meminta…
اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا
“Ya Allah ya Tuhanku, berikanlah ketakwaan kepada jiwaku, sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik Dzat yang dapat mensucikannya, Engkaulah yang menguasai dan yang menjaganya.” (HR. Muslim)
@ Kampus Berbahasa Arab,
Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah (STDI) Imam Syafii
Diary Muslim Plus, Selasa 20 Okt 2015
Penulis : Muhammad Abu Rivai
Referensi :
1. Madarijus Salikin Karya Ibnul Qayyim
2. Ma’alim Fis Suluk Wa Tazkiyatun Nufus Karya DR Abdul Aziz Alu Abdul Latif
3. At Tibyan Fi Aqsaamil Qur’an