Dunia pemuda selalu penuh dengan pernak pernik cinta dan harapan. Mereka adalah orang-orang yang senantiasa berburu kebahagiaan, pengakuan, prestasi, dan exsistensi. Mereka adalah orang-orang yang punya semangat membara. Mampu bekerja keras tanpa lelah.

Setiap target yang hendak dicapai oleh seseorang, maka ia akan merelakan waktunya, keringatnya dan kerja kerasnya untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan tersebut. Memiliki etos kerja yang baik merupakan bagian dari ajaran Islam. Harapan dan cita-cita tersebut adalah bagian dari etos kerja yang baik. Begitu pula disiplin dan peduli dengan waktu menjadi kunci penting dalam kehidupan. Karena, manajemen waktu adalah tolak ukur dari produktifitas seseorang.

Dalam dua puluh empat jam, ada yang menghabiskan sebagia besar waktunya untuk tidur, adapula untuk bermain game, ada untuk nongkrong, namun ada juga mereka yang berhidmat dengan belajar, melaksanakan berbagai aktivitas yang bermanfaat.

Masa muda adalah hal terbaik yang pernah dilalui seseorang. Tidak ada masa keemasan, selain di masa muda. maka beruntunglah bagi yang masa mudanya habis untuk berbuat sebuah gebrakan kebaikan. Sebaliknya, sungguh menyesal bagi mereka yang terlena dan hedonism dunia.

Seorang pemuda, terlebih seorang muslim. Kita diajarkan untuk memliki cita-cita yang tinggi. Bermentalitas tinggi. Mentalnya seorang pemenang. Cita-cita yang tinggi selalu terkait dengan kepribadian pemiliknya, yang mendrive dirinya untuk bekerja keras mewujudkan hal tersebut. Karena ia tahu, cita-cita besar tak akan mampu diwujudkan dengan kerangka hidup yang rendah, malas, berpuas diri dan sebagainya.

Cita-cita yang tinggi tersebut akan menjadi barometer karakter seseorang yang akan mampu mengangkat suatu pribadi ataupun bahkan suatu kaum dari keterpurukan, ketertinggalan dan menggantinya dengan kemuliaan dan keunggulan.

Maka menjadi suatu fenomena yang saat menyedihkan saat ini, tatkala kita menyaksikan bersama, bagaimana rendahnya cita-cita kaum muslimin. Mereka cepat berpuas diri, enggan melakukan sesuatu yang besar, serta sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat atau memalukan.

Berkontribusilah untuk agama Allah, apa saja dan sekecil apapun yang bisa dilakukan. Allah berfirman,

“Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS. Muhammad: 7)

“Sesungguhnya Allah berserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan” (QS. An-Nahl:128)

Mari membangun semangat untuk mengembalikan kemuliaan Islam

Mahad ‘Ilmi Yogyakarta | Manajemen UGM
5 Oktober 2015 @MPD Pogung Dalangan

Penyusun : Radikal Yuda Utama
Artikel : www.muslimplus.net

Muslim Plus, Media Muslim Muda Indonesia