Kemampuan untuk memetakan potensi anggota adalah skill yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Menempatkan orang yang tepat pada posisi dan tugas yang tepat adalah kunci pembuka sebuah kesuksesan. Ibarat seorang pelatih, maka pemimpin juga harus bisa memilih penjaga gawang, penjaga belakang, tengah dan penyerang yang PAS. Jika tidak, maka kekalahan yang akan diraih.

Lebih penting dari itu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam telah menjelaskan kepada kita dalam sabdanya

((فإذا ضيعت الأمانة فانتظر الساعة)) قال : كيف إضاعتها؟ قال : ((إذا وسد الأمر إلى غير أهله فانتظر الساعة))

“Apabila amanah telah dikhianati, maka tunggulah terjadinya Kiamat” Sahabat bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi?”. Beliau bersabda’ “Tatkala urusan diserahkan BUKAN kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya Kiamat”. (HR. Bukhari)

Untuk mengamalkan hadits tersebut, maka seorang pemimpin juga harus mengenal empat tipe manusia secara umum, yaitu

Tipe 1 : MAU dan MAMPU

Tipe pertama ini adalah jenis terbaik namun langka dan sulit dicari.
Jelaskan visi organisasi kepadanya, sampaikan tugas yang harus dijalankannya dan terakhir adalah memberikan kepercayaan padanya untuk menyelesaikan tugas dengan amazing. Kalau boleh dibilang, tipe ini adalah generator penggerak dalam sebuah organisasi dan katalis dalam sebuah reaksi.

Namun sayang, jenis ini sering berpindah ke tangan orang karena kurang diperhatikan, kurang dihargai dan kurang dipercaya oleh kawan sendiri. So, berilah kepercayaan kepada jenis ini dan berikan penghargaan kepadanya.

Tipe 2 : MAU tetapi TIDAK MAMPU

Tipe kedua ini adalah jenis terbaik kedua dan jumlahnya lebih banyak dari tipe pertama. Solusi terbaik untuk jenis ini adalah diberikan pelatihan, arahan, dan bimbingan agar skill yang dimilikinya terus meningkat. Kata pepatah, dimana ada keMAUan, disitu ada jalan. Ibarat kendaraan, keMAUan adalah motor penggerak dalam badan seorang insan. So, perhatikan jenis ini dan terus upgrade kemampuan yang dimilikinya.

Tipe 3 : TIDAK MAU padahal MAMPU

Tipe ketiga ini adalah jenis yang membutuhkan trik-trik khusus untuk membangkitkan keMAUannya sehingga keMAMPUan yang dimilikinya bisa digunakan dengan baik. Kita ambil pelajaran dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika beliau menginginkan tokoh Quraisy menjadi pembela Islam. Mereka punya keMAMPUan harta, kedudukan dan pengaruh luar biasa. Apa yang dilakukan oleh Rasul?

Beliau meminta kepada Allah agar menumbuhkan keMAUan itu di dalam hati mereka, lalu simpati kepada Islam, masuk Islam dan ada keMAUan untuk membela Islam. Terpilihlah Umar bin Khattab diantara para tokoh yang ada dan keMAMPUan yang dimilikinya benar-benar tersalurkan untuk kemajuan Islam. So, berdoalah dan memintalah kepada Allah agar muncul keMAUan di dalam hati orang lain untuk membela Islam.

Masih tentang Rasul, beliau juga pernah memberikan hadiah yang sangat banyak jumlahnya kepada kepala suku. Tujuannya? Memunculkan keMAUan diri agar mereka bersedia menggunakan keMAMPUannya untuk membela Islam. Masih banyak lagi cara-caranya, yang penting identifikasi sebab hilangnya keMAUan dan berikan asupan gizi yang tepat untuk jenis ketiga ini.

Tipe 4 : TIDAK MAU dan TIDAK MAMPU

Bagaimana menurut pembaca tentang jenis keempat ini? Binasakan? Jenis ini sebaiknya dijadikan sebagai plihan terakhir dalam perekrutan anggota karena sering menghambat perjalanan sebuah organisasi. Kalau memang terpaksa, coba dibina terlebih dahulu, kalau memang tidak bisa dibina maka binasakan saja. Insyaallah jenis pertama sampai ketiga masih banyak jumlahnya dan kita tidak perlu berurusan dengan jenis keempat ini.

Demikian, semoga bermanfaat.

@Pogung Rejo Yogyakarta
Ahad, 27 September 2015
Muhammad Abu Rivai