Bekerja cerdas atau bekerja keras, pembaca pilih yang mana? Kalau saya sih lebih memilih untuk bekerja secara cerdas dan tetap mengiringinya dengan kerja keras. Lho? Alasannya karena akan menghemat waktu, tenaga dan biaya. Bekerja cerdas akan memperbesar pendapatan dengan sedikit pengeluaran. Enak kan?

Karyawan yang bekerja dengan cerdas gajinya bisa 5X atau bahkan 10X lipat dari gaji karyawan yang hanya mengandalkan kerja keras. Dengan memberikan sedikit waktu dan tenaganya, perusahaan tetap rela memberikan gaji yang lebih besar kepada orang pertama. Wuuiiihh, enak ya?

Begitu pula dalam kehidupan kita yang lainnya, besarnya imbalan suatu aktivitas sangat erat dengan kualitas niat pelakunya. Niat akan mempengaruhi mutu dan besarnya pendapatan dari setiap pekerjaan. Karena itulah para ulama selalu sibuk untuk memperbaiki niatnya supaya mendapatkan pahala maksimal dari aktivitas hariannya.

Mereka sibuk mengoreksi dan membenahi niat berulangkali; sebelum bekerja, sedang bekerja atau pun setelah melakukan suatu pekerjaan.

Apakah saya berbuat karena Allah?
Apakah saya berbicara karena Allah?
Apakah saya berdakwah karena Allah?
Apakah saya menulis karena Allah?
Apakah saya mengshare karena Allah?

Atau, saya berbuat agar banjir pujian?
Atau, saya berbicara agar banyak penggemar?
Atau, saya berdakwah agar ramai pengikut?
Atau, saya menulis agar penuh sanjungan?
Atau, saya mengshare agar dibilang peduli?

Kata Rasulullah, besar kecilnya pahala tergantung baik buruknya niat pelakunya. Pesan Rasul,

إنما الأعمال بالنيات، وإنما لكل امرئ مانوى

“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya dan sesungguhnya seseorang itu hanya mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya” (HR. Bukhari & Muslim)

Banyak amal perbuatan yang dianggap kecil bisa berpahala besar karena baiknya niat. Sebaliknya, pekerjaan yang besar menjadi sia-sia karena buruknya niat.

Mari iringi kerja keras dengan kerja cerdas. Kerja keras dengan terus berbuat baik dan bekerja cerdas dengan terus berbuat HANYA untuk Allah. Ya Allah, anugerahkanlah keikhlasan kepada kami. Amiin.

Senin 28 September 2015
Penulis : Muhammad Abu Rivai

Muslim Plus, Media Muslim Muda Indonesia 😉