Roda kehidupan terus menggelinding menyusuri waktu demi waktu.Banyak cerita dan episode dalam setiap putarannya. Ada suka ada duka,ada kesedihan dan ada kebahagiaan.Memang begitulah kehidupan yang silih berganti. Setiap manusia pasti melewatinya. Hanya saja kadarnya yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Tidak ada ceritanya roda yang menggelinding ada di atas terus atau di bawah terus, tetapi ia senantiasa silih berganti.

Hari ini kita temui mereka sangat bahagia esok bisa saja berduka. Hari ini mereka bertemu esok tinggal kenangan. Hari ini mereka bercucuran air mata duka esok berlinang air mata bahagia. Hari ini mereka merasakan sakitnya kegagalan esok begitu bahagianya merasakan keberhasilan.

Kehidupan senantiasa berbolak balik dan berputar menyusuri waktu demi waktu,takdir demi takdir. Maka sungguh suatu anugerah yang begitu besar seseorang yang dianugerahi perasaan sakinah (ketenangan).

Ketenangan adalah karunia Allah yang hanya diberikan kepada orang-orang yang beriman. Mengenai hal ini Allah berfirman:

“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Fath [48]: 4)

Syaikh Abdurrahman As-Si’dy rahimahullah berkata, “Allah mengabarkan tentang karunia-Nya atas orang-orang yang beriman dengan diturunkan kepada hati mereka sakinah. Ia adalah ketenangan dan keteguhan dalam kondisi terhimpit cobaan dan kesulitan yang menggoyahkan hati, mengganggu pikiran dan melemahkan jiwa. Maka diantara nikmat Allah atas orang-orang yang beriman dalam situasi ini adalah, Allah meneguhkan dan menguatkan hati mereka, agar mereka senantiasa dapat menghadapi kondisi ini dengan jiwa yang tenang dan hati yang teguh, sehingga mereka tetap mampu menunaikan perintah Allah dalam kondisi sulit seperti ini pun. Maka bertambahlah keimanan mereka, semakin sempurnalah keteguhan mereka.” (Taisir al Karim: 791)

ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ

“Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al Taubah [9]: 26)

لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا

“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).” (QS. Al Fath [48]: 18)

Jika dirimu sedang gelisah maka banyak-banyak mengingat Allah.

Allah berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Al Ra’du [13]: 28)

Semoga Allah senantiasa memberikan kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi setiap episode kehidupan hingga kelak ada yang menyeru kepada kita dengan seruan yang begitu indah.

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al Fajr [89]: 27-30) (Lihat Hayâtu al Qulûb: 90-91)

@Wisma MPD,26 September 2015
Di saat persiapan pulang kampung bertemu ibu.
Agus Budi Prastyo