Software dan hardware adalah dua komponen pada komputer atau yang semisalnya. Meskipun tidak terlihat, pengaruh sotfware sangat nyata pada hardware komputer. Kinerja komputer sangat tergantung kepada kualitas keduanya dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Begitulah gambaran tentang sebuah akhlak pada diri manusia. Akhlak adalah perangkat lunak yang terdapat di dalam tubuh manusia dan memiliki pengaruh yang sangat nyata pada perbuatan.

Akhlak baik atau buruk ada yang diraih dengan latihan dan ada juga yang sudah pembawaan. Ada orang yang pembawaannya sejak lahir sebagai orang yang ramah, murah senyum, lemah lembut, suka memberi, suka memaafkan dan membawa akhlak-akhlak baik lainnya. Ada pula yang pembawaannya mudah marah, bicaranya menyakitkan, pelit, atau sifat jelek lainnya.

Adanya pembawaan baik tersebut telah disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Asyaj bin Abdul Qais

‏( ﺇﻥ ﻓﻴﻚ ﻟﺨﺼﻠﺘﻴﻦ ﻳﺤﺒﻬﻤﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﻠﻢ ﻭﺍﻷﻧﺎﺓ ) ، ﻓﻘﺎﻝ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻛﺎﻥ ﺑﻲ ﺃﻡ ﺣﺪﺛﺎ ؟ ﻗﺎﻝ : ‏( ﺑﻞ ﻗﺪﻳﻢ ‏) ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﺟﺒﻠﻨﻲ ﻋﻠﻰ ﺧﺼﻠﺘﻴﻦ ﻳﺤﺒﻬﻤﺎ

“Sesungguhnya di dalam dirimu ada dua karakter yang dicintai Allah, yaitu sifat kesabaran dan tidak tergesa-gesa.” Al-Asyaj berkata: “Wahai Rasul, apakah karakter itu sudah lama atau baru ada?” Rasul pun bersabda, “Sifat itu sudah ada padamu sejak lama”. Lantas Al-Asyaj berkata, ” Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan dua sifat yang dicintainya kepadaku. (HR. Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Adapun orang yang pembawaannya kasar dan keras sering acuh dengan efek negatif perbuatannya dan menjawab “Beneran ni, aku g da niat sedikitpun buat nyakitin orang”. Iya mbak, kalo nyakitin orang emang gak perlu pake niat. Jadi niat g niat, tetep sakit. Ada juga yang menjawab, “Ini adalah aku, tak ada ini maka tak ada aku. Inilah aku dengan segala kekurangan dan kekasaran sikapku.” Kalo baik silahkan dipertahankan mas, tapi kalo jelek kenapa harus dibela mati-matian?

Btw, sebenarnya akhlak yang buruk juga bisa diinstal ulang layaknya software yang error terserang virus. Pertanyaannya, mau atau tidak? Bagi yang mau, maka dia akan berlatih untuk baik sampai merasa terpaksa berbuat baik dan pada akhirnya terbiasa untuk baik. Kata pepatah, kalau ada kemauan pasti ada jalan dan kalau tidak mau pasti tidak jalan.

Akhlak yang buruk bisa diperbaiki dengan terus berlatih untuk baik. Jangan lupa untuk mencari bacaan, teman dan lingkungan yang mendukung untuk baik. Ingat, pengaruh bacaan, teman dan lingkungan yang buruk seperti insersi bakteri yang terjadi pada pori-pori buah. Maksudnya, buah yang bagus akan ikutan busuk ketikan dicampur dengan buah yang busuk. Bahkan akhlak buruk seorang teman lebih cepat menular daripada bakteri pembusuk buah.

So, mari terus berlatih untuk baik dan ingat pesan Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam

ﺇﻧﻤﺎ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺑﺎﻟﺘﻌﻠﻢ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺍﻟﺤﻠﻢ ﺑﺎﻟﺘﺤﻠﻢ

“Ilmu hanya bisa diraih dengan belajar dan akhlak yang baik bisa diraih dengan latihan” (HR. Thabrani dan selainnya dengan derajat hasan)

@Maskam UGM Yogyakarta
Kamis 24 September 2015 (10 Zulhijah 1436)
Muhammad Abu Rivai