Industry halal semakin menunjukkan tajinya sebagai salah satu sector yang menjanjikan. Bagaimana tidak, industry yang bernilai jutaan dolar ini jika ditinjau dari pertumbuhan jumlah muslim dunia yang sangat pesat, mempunyai prospek benefit yang sangat besar. Sebagaimana Pew Research Center di Amerika  mengemukakan bahwa Islam menjadi agama yang paling pesat perkembangannya, mulai dari 1,6 miliar di tahun 2010 menjadi 2,76 miliar pemeluknya di tahun 2050. Dengan begitu, pemeluk Islam akan menjadi satu pertiga jumlah populasi dunia (Fidel Ali Permana, 2015). Dalam tataran realitanya, ternyata konsumsi makanan halal bukan saja identic dengan makanan muslim, tapi identic dengan makanan yang punya standar kualitas dan mutu yang bagus. Sehingga dibanyak negara, produk-produk halal bahkan dibeli oleh konsumen non-muslim.

Berbicara tentang industry halal, setidaknya kita akan berbicara tentang 6 jenis industri, yaitu (1) Industri Makanan Halal, (2) Industri Keuangan dan Perbankan, (3) Industri Fashion, (4) Travel, (5) Media dan Hiburan, (6) Kosmetik dan Farmas, (7) dan lainnya. Let’s observe the other point…

Salah satu yang patut kita soroti yakni dari kategori Industri makanan Halal. Berlabel sebagai Negara dengan jumlah muslim terbesar, tentu saja Indonesia sangat potensial untuk ambil bagian dari marketshare industry makanan halal. Berdasarkan report “ State of the Global Economy : 2014-2105 Report“ yang dirilis oleh Thomson Reuters bersama dengan Dubai Islamic Economy Development Center menempatkan Indonesia di peringkat 10 dari total 70 negara yang memiliki perhatian dan program dalam hal pengembangan industry halal tersebut (Shodiq, 2015).

Bila kita tilik dari data BPS rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk Indonesia tahun 2013 yaitu sebesar Rp 356 435 rupiah dan 45,86 % dihabiskan untuk konsumsi makanan  (BPS, 2015). Besarnya proporsi makanan di dalam struktur pengeluaran penduduk mengindikasikan bahwa kita harus membangun kekuatan Industri halal local, setidaknya untuk mengamankan permintaan domestic. Suatu permisalahan yang sederhana, andaikan 250 juta penduduk Indonesia melakukan santap makan 3x sehari. Maka, dalam satu hari saja permintaan domestic kita sebesar 750 juta porsi yang harus dipenuhi untuk memenuhi permintaan terrsebut. Tentu anda bisa bayangkan kebutuhan konsumsi makanan dalam satu bulannya. It’s so attractive market, you know…

Guna mengoptimalkan pendapatan Negara dari Industri makanan halal ini, perlu adanya strategi dalam mengembangkannya, mengingat selain menjadi kesempatan, industry ini juga berada pada intensitas persaingan yang cukup tinggi. Sehingga tantangan yang kita hadapi cukup besar. Tentu saja, kompetitor-kompetitor yang eksis saat ini tidak statis, tidak stagnan, tapi mereka terus berinovasi dan berkembang.  Oleh karena itu, setidaknya ada beberapa unsur yang fungsinya harus terintegrasi  diantaranya : Industri, pemerintah, lembaga sertifikasi, dan akademisi  (Ariefyanto, 2012)

Keempat lembaga ini merupakan ujung tombak untuk dapat memangkan pertarungan pasar yang bisa kita katakan makin “gila-gilaan”. Pemerintah dan lembaga sertifikasi punya legal power. Industry punya expert power dalam tataran praktik dan akademisi punya expert power dari tataran analisis. S

Penyusun :

Radikal Yuda Utama

Bachelor of FEB UGM  (4 Agustus 2015)

Artikel: www.muslimplus.net

REFERENSI :

Ariefyanto, M. I. (2012, Maret 23). ROL. Retrieved from Republika Online: http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/universitas-muhammadiyah-jakarta/12/03/23/m1apy7-potensi-industri-makanan-halal-di-indonesia

BPS. (2015, Agustus 04). Badan Pusat Statistik. Retrieved from Badan Pusat Statistik: http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/966

Fidel Ali Permana, e. (2015, 04 07). Internasional Kompas. Retrieved from Internasional Kompas: http://internasional.kompas.com/read/2015/04/07/02103571/Ini.Agama.dengan.Perkembangan.Paling.Pesat.di.Dunia

Shodiq, M. (2015, Juli 2). Syariah Finance. Retrieved from Referensinya Keuangan Syariah: http://www.syariahfinance.com/opini/195-prospek-industri-halal-global.html