Empty Conference Room --- Image by © Bill Varie/Corbis

Empty Conference Room — Image by © Bill Varie/Corbis

Tingkat hafalan manusia bertingkat-tingkat. Ada yang memang super jenius, Allah berikan kepadanya hafalan yang luar biasa. Akalnya jernih, hatinya bersih, sehingga ilmu dapat dicerna dengan begitu baiknya. Contoh terkemuka dari sosok seperti ini ialah Imam Bukhari, yang menghadiri majelis-majelis ilmu tanpa membawa catatan barang selembarpun. Bagaimana ia belajar? Otaknya ibarat recorder, yang merekam mulai dari kata pertama hingga kata terakhir yang didengar.

Ada pula level menengah.. Pikirannya terus diasah dan diajak berpikir. Terus diberi tantangan dengan menghafal. Yang terparah, ada pula tipe-tipe yang sangat pelupa. Baru aja di bilang. Udah lupa kembali. Ada yang memang takdir dari Allah, namun ada pula yang memang membiasakan dirinya untuk malas berpikir dan menghafal.

Belajar alias mencari ilmu ternyata punya banyak trik-trik khusus yang dapat menghantarkan pelakunya pada gerbang kesuksesan. Style belajar yang sejatinya dapat dipahami oleh tiap-tiap orang, bisa jadi satu dengan yang lain tidak sama.

Salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan ‘mencatat’ ilmu. Mencatat ibarat mengikat. Jika mungkin lagi, ajarkan ilmu tersebut. Maka semakin kokohlah ilmu yang dimiliki seseorang.

Di era digital seperti ini, ilmu bukan lagi sesuatu yang langka, sulit dan membutuhkan tetesan keringat darah untuk mendapatkannya. Zaman tersebut telah berlalu. Dengan berbagai kemudahan yang di dukung oleh perkembangan teknologi, anda dapat belajar dan menghafal dimana saja, kapan saja, mau belajar apa saja, kitab apa saja, dari Ustadz siapa saja. Maka, tinggal niat dan eksekusinya. Mau serius apa tidak. Tulisakan ilmu tersebut. Buat ia hidup dengan terus menyebarkannya, seiring dengan tersampaikannya ilmu tersebut dari satu individu ke individu yang lain, maka begitu pula hitungan amal baik yang menjadi bagian anda. Tanpa mengurangi sedikitpun pahala yang orang sebelum anda yang mengajarkan ilmu tersebut.

 

oleh : Radikal Yuda Utama